“RAKYAT MALAS MEMBAYAR PAJAK, NEGARA JADI HANCUR”
Ada sebuah kisah, di sebuah negara yang bernama negara kayalan,, hiduplah seorang pengusaha
sukses yang bernama tuan Dorus bersama istrinya Ny Bunga yang sedang hamil. Tuan Dorus terkenal sebagai orang
paling kaya di negeri itu. Tetapi dengan kekayaannya, Tuan Dorus
sangat benci dan malas untuk membayar pajak.
(“ah..untuk apa aku bayar pajak, aku udah
capek-capek cari uang, enak aja pemerintah meminta uangku, emangnya mereka tidak punya uang sendiri” kata-kata inilah yang selalu ada di pikiran
tuan Dorus.) sungguh pemikiran yang masih sangat minim...
Ketika itu Istri tuan Dorus sedang hamil besar dan tiba saatnya untuk melahirkan.
Ny Bunga : “papa, perut mama sudah sakit sekali ini, udah mau melahirkan”
Tuan
Dorus : “oke sayang, kita ke rumah sakit sekarang… mama mau naik mobil yang mana? Yg
ferari? Mercedes? atau yang lainnya?"
Ny Bunga : “ naik mobil xenia aja papa,, mama sudah tidak tahan lagi...”
Lalu mereka bergegas menuju rumah
sakit, Perjalanan menuju rumah sakit tidaklah mudah. banyak jalan yang
berlubang & bergelombang, bahkan kelihatan lumpur dan kotoran ada di
jalanan negeri kayalan itu. Hal itu membuat perut istri tuan Dorus merasa
kesakitan akibat terguncang oleh jeleknya kondisi jalan.
Ny Bunga : “papa, pelan2 bawa mobilnya.
Perut mama sakit’
Tuan Dorus : “ini udah pelan sayang,
jalanan emang rusak parah.. gimana sih ini pemerintah! udah tau jalanan udah rusak,tapi masih saja tidak peduli dan tidak mau memperbaikinya”
Setelah melewati jalan yang
berliku-liku itu mereka sampai di Rumah Sakit Umum , tapi mereka terkejut
ketika melihat tidak ada satu orang pun dokter dan bidan di rumah sakit itu,
yang ada hanya seorang Satpam.
Tuan Dorus : “dokter di rumah sakit ini pada
kemana pak, istri saya mau melahirkan ini”
Satpam
: “ maaf pak, mereka para dokter dan bidan pada mogok kerja semua, mereka belum
gajian selama 5 tahun, jadi tidak ada dokter yang mau bertugas"
Tuan Dorus : “ apa!!!! Gimana sih
ini pemerintah..masa mereka gak di gaji, terus gimana ini istriku?”
Satpam : "silahkan bapak mencari rumah sakit lain atau meminta bantuan ke dukun beranak.”
Tuan Dorus : ya sudah. terima kasih!!
Satpam : "silahkan bapak mencari rumah sakit lain atau meminta bantuan ke dukun beranak.”
Tuan Dorus : ya sudah. terima kasih!!
Ny Bunga : “ papa… mama udah mau
melahirkan ini….”
Tuan
dorus : “ya, udah mama tahan dulu, suruh si calon bayi jangan keluar dulu.. kita
cari bantuan ke dukun beranak aja”
Lalu mereka bergegas pergi ke dukun
beranak, diperjalanan yang berliku-liku itu tiba2 istri tuan Dorus melahirkan..
Ny Bunga : “papa, anak kita udah lahir”
Tuan
Dorus : “gak keren banget ma, masa lahirnya di jalanan gini, apa kata orang
nanti kalau tahu anak orang kaya lahir di dalam mobil, pasti ini akibat perut mama terguncang-guncang
dan akibat pemerintah yang tidak membayar gaji para dokter!!”
Ny Bunga : “kalo gitu kita kasih
nama Nadus kece anak jalanan ya pa?”
Lalu mereka pulang kerumah, dan
betapa kagetnya mereka ketika melihat rumah mereka berantakan. Nampaknya
rumah mereka habis kemalingan. Tuan Dorus marah lalu menelpon bapak presiden
negeri itu”
Tuan
Dorus : “bapak presiden gimana sih, jalanan rusak, dokter2 pada mogok kerja,
lah ini rumah saya kemalingan lagi. mana para petugas keamanan? kenapa negara ini jadi hancur?”
Presiden
: “terus saya harus bilang wow gitu? “maaf bapak, polisi juga pada mogok kerja
karena belum gajian, pemerintah tidak bisa membayar gaji mereka. Karena rakyat saya
tidak ada yang mau bayar pajak, ngaca dong pak,,apa bapak selama ini pernah
membayar pajak? Jangan hanya menyalahkan pemerintah saja. Memang pemerintah
ingin membuat jalanan yang bagus, bayar gaji dokter, ,bayar gaji polisi, tapi
uangnya dari mana? mau bayar pake daun? capek deh, Apa kata dunia?”
Lalu tuan Dorus termenung dan menyesali sikapnya yang
selama ini enggan bayar bahkan tidak peduli dengan pajak. Dan tuan Dorus berjanji akan peduli sama pajak."
Tuan Dorus : “kalo begitu mulai sekarang saya
akan taat bayar pajak, kan pajak manfaatnya bukan hanya untuk saya, tapi untuk
semua orang bahkan untuk masa depan anakku si Nadus kece nanti”
(Jadi
pesan dari cerpen ini, kita sebagai warga Negara jangan enggan membayar pajak
ya.. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar